Sudah sejak lama, saya punya keinginan untuk naik sepeda dari rumah (Pucung, Imogiri) sampai ke kampus UGM. Dulu kendalanya adalah, saya gak punya sepeda. Beruntunglah, beberapa bulan lalu, ibu saya beli sepeda bekas (second hand, atau malah third hand, gak tau saya). Butut sih, tapi yang jelas, ada rodanya sama pedalnya.
Nah, kebetulan hari Minggu kemarin (16/10) ada fun bike di fakultas tetangga (kedokteran). Selain mengincar doorprize-nya (iPad saudara-saudari), saya juga jadi punya “alasan” buat nyepeda ke kampus. Dengan semangat '69 saya putuskan buat mengayuh sepeda butut tadi ke kampus (padahal disediakan juga sepeda di lokasi buat warga UGM).
Pucuk dicinta ulam tiba... Ternyata rombangan kawan-kawan di kampung, yang diprakarsai Mr.Arrazes van Depag juga punya rencana sepedaan ke Malioboro. Jadilah saya gabung sama kawan-kawan. Sabtu malam Minggu (15/10), sekitar jam 22.00, kami berangkat menuju Malioboro.
Sekitar 2 jam perjalanan, dan satu jam-an nongkrong melepas lelah di Depan Kantor Pos Besar, kami pun berpisah. Saya lanjut ke kawasan UGM, untuk menginap di kos teman saya, si Mc Rizal, sedangkan kawan-kawan lain melanjutkan perjalanan pulang.
Sisa malam itu saya tidur kurang lebih 1 jam, karena asyik mengobrol sama sang tuan rumah (tuan kamar kos, lebih tepatnya). Bangun subuh, setelah itu lihat koleksi video-video kocak di kompinya si Mc. Jam 6 mandi, lalu berangkat ke lokasi fun bike.
Pagi itu, sumpah, kaki saya pegal-pegal. Tapi semangat yang kokoh bagai iPad membuat saya tetap hepi mengayuh si butut oranye. Start jam 7, rombongan fun bike pun mulai menyusur jalanan kota Jogja, dari kampus UGM hingga kawasan Patang Puluhan, lalu balik lagi ke UGM sekitar jam 9.
Sembari menunggu undian, ada acara dangdut dan games. Di games itu, suara emas saya memukau (atau memuakkan?) para peserta lain melalui lagu Tragedi Tali K*tang-nya Cak Diqin. Ah, senangnya... Penyanyi dangdutnya sih agak-agak tua, hehe, tapi untungnya ada artis kondang mBantul, Bung Hendro Pleret yang bisa mencairkan suasana jadi lebih meriah. Ada juga penampilan band-band dari fakultas kedokteran.
Dagdigdug saat pengundian doorprize utama (iPad). Dan saya harus merelakan itu tablet jatuh ke tangan peserta lain. Hampir adzan Dhuhur, acara selesai, saya pun mulai mengayuh sepeda untuk pulang. Mampir di masjid At-Taqwa Kota Baru, untuk sholat dan tidur. Hampir 2 jam tidur, perut pun lapar. Saya melanjutkan perjalanan. Saya putuskan untuk lewat jalan Tamsis, karena ada rumah makan padang favorit saya di sana.
Melewati jalan Tamsis, ternyata ada festival jajanan, memperingati HUT Kota Jogja. Selain makanan, di sepanjang jalan juga ada beberapa panggung kesenian. Di panggung pertama, saya berhenti sejenak. Ada band beraliran punk rock sedang tampil. Selesai penampilan, saya lanjutkan perjalanan, dan berhenti lagi di panggung berikutnya yang menampilkan grup keroncong. Asik juga lihatnya.
Puas melihat, saya lanjutkan mengayuh, menuju tujuan, rumah makan Padang inisial MM. Makan siang sembari lihat tayangan F1 di tivi. Selesai, saya lanjutkan lagi, mencari tempat buat asar dan menunggu petang, biar gak banyak diliat orang di kampung pas pulangnya.
Singkat cerita, saya tiba di rumah selepas Magrib (udah mampir magrib di perjalanan). Capek memang dan ngantuk, tapi sungguh aneh bin ajaib, kaki saya malah gak ngerasa pegal sama sekali.
Ternyata bersepeda memang enak... Makanya tawaran Mr. Arrazes untuk nyepeda lagi pun saya sanggupi. Dan sepertinya, saya akan ngayuh si butut ke kampus lagi... Mungkin seminggu sekali.