Tips Praktis Mengalihkan kaskus.us ke kaskus.com

Sejak seminggu yang lalu, kaskus.us mengalami gangguan DNS. Manajemen kaskus memfungsikan domain lain yaitu kaskus.com dan kaskus.co.id.
Sampai hari ini, kaskus.us belum diaktifkan lagi. Akibatnya link dari google atau yahoo menuju kaskus.us tidak bisa dibuka. Bookmark yang ada di browser juga tidak bisa dibuka.
Solusinya, terpaksa harus manual mengganti kaskus.us menjadi kaskus.com atau kaskus.co.id, tapi tentunya ribet. Nah biar gak ribet, ini saya copaskan tips dari agan Blackblues. (Tips ini untuk browser Firefox)


Originally Posted by Blackblues. View Post


Merasa ribet kayak gitu gan?
Pake addons Redirector aja, simpelnya pake addons itu biar mengubah link kaskus.us menjadi kaskus.co.id
ya mayan lah sementara kaskus.us down, gak perlu lagi manual ganti2 ke kaskus.co.id untuk setiap link

step by step pemakaiannya :[indent]1. Install addons Redirector dulu (klik linknya) untuk pengguna firefox.
2. Kalo udah install, restart dulu browsernya
3. Download script buat redirect kaskus.us –> kaskus.co.id nya disini (cuma 4,7 KB kok ) :

Code:
http://www.mediafire.com/?d36unxt2eg8j3zi

4. Kalo udah download, buka addonsnya redirector tadi, klik options lalu akan muncul halaman baru yang berisi pengaturan redirect website
5. Klik import -> lalu pilih file yang baru didownload tadi

6. Kalo sudah ter-import, maka akan ada notifikasi bahwa script udah terimport dan selesai, silakan coba buka kaskus.us maka akan dialihkan otomatis ke kaskus.co.id

Pak Ketut, Mualaf yang Terbuang dari Keluarganya

Hari ini saya mendapat sebuah pelajaran yang sangat luar biasa. Secara kebetulan, saya bertemu dengan seorang mualaf asal Denpasar. Beliau terusir dari keluarganya, dan sedang dalam perjalanan ke Darut Tauhid Bandung. Cerita lengkapnya berikut ini.

Tadi siang, sekitar jam 1, saya dan DNH mampir ke Masjid Gede Kauman. Tujuannya untuk istirahat, solat, dan juga makan nasi yang sudah kami beli, sekaligus juga untuk berteduh karena hujan mulai turun.
Ketika kami sedang makan di serambi, ada seorang Bapak duduk kira-kira 2 meter dari tempat kami. Beliau baru saja habis solat. Memakai kaos, celana panjang, dan peci. Di tangan beliau ada tasbih warna hitam. Saya tidak terlalu memperhatikan karena sedang makan. 
Beberapa saat kemudian beliau berucap, “Hujannya deras sekali ya Mas”. Saya menengok, memastikan bahwa beliau sedang bicara kepada saya. Karena di dekat beliau tidak ada orang lain (saya yang terdekat), maka saya pun menjawab (basa-basi), “Iya pak, belum terang-terang dari tadi”.
Beberapa saat kami saling diam. Saya lanjut makan. Kemudian beliau berkata, “Saya baru pertama kali ke masjid Kraton ini. Alhamdulillah bisa sampai ke sini”. Saya menghentikan makan, kemudian fokus pada beliau. “Bapak dari mana?” tanya saya.
“Saya dari Bali, dari Denpasar”, jawab beliau. Mendengar nama Bali, saya pun antusias mendengarkan. “Saya sebenarnya mau ke Bandung, ke Darut Tauhid tempatnya Aa Gym, gak sengaja mampir di sini”, lanjut beliau.
Saat itu yang terbersit di fikiran saya adalah, beliau ini muslim Bali yang sedang ziarah ke Jawa. Maka saya pun menanyakan. “Wah, kemarin Nyepi bagaimana Pak keadaannya?”. Maksud saya adalah menanyakan keadaan umat Islam Bali sewaktu Nyepi berlangsung.
Tiyang sudah bukan Hindu mas, sudah dua bulan masuk Islam” jawab beliau. Saya agak kaget, wah ternyata mualaf. DNH juga spontan berucap, “Wah alhamdulillah Pak”. Beliau tersenyum dan berucap, “terima kasih”, sambil kedua tangannya disatukan dan sedikit menundukkan kepala.
“Saya masuk Islam, syahadat didepan Aa Gym waktu beliau ke Tabanan” lanjutnya. “Setelah itu saya dikeluarkan dari keluarga. Jadi sekarang saya meninggalkan Bali. Waktu itu Aa Gym meminta saya untuk ke Darut Tauhid. Jadi sekarang saya mau ke sana”.
“Ya Allah, Bapak…” DNH terkejut. Saya melanjutkan “Semangat bapak luar biasa sekali”, saya berkata dengan kagum campur haru. 
“Iya Mas, sudah pilihan saya. Keluarga tidak menerima saya lagi. Istri saya juga tidak menerima. Saya menumpang truk sampai ke Jawa. Sampai Surabaya saya naik kereta sembunyi-sembunyi.  Saya kira sampai ke Bandung, ternyata cuma sampai Jogja”.
Kami sangat kaget mendengar cerita Bapak itu. Ada beberapa pembicaraan lagi setelah itu, tapi saya lupa detailnya. Maklum ingatan saya memang gak terlalu baik. Saat itu saya juga sambil menghabiskan makanan.
Setelah makanan saya habis, saya mendekat ke beliau. Saya ulurkan tangan, “saya Ihsan Pak”. Beliau membalas uluran tangan saya dan menjawab, “Tiyang Ketut”.
Beliau mulai tanya tentang saya, bekerja di mana, asalnya dari mana. Mendengar jawaban saya bahwa kami masih kuliah, beliau mendoakan kesuksesan kami berdua.
Beliau bercerita, bahwa menurut adat, orang yang dibuang tidak boleh membawa apa-apa. Beliau membuka ranselnya, Isinya baju ganti, mungkin 2 atau 3 potong saja ditambah satu sajadah kecil. “Waktu tiyang syahadat, rasanya lega sekali Mas, saya bisa meninggalkan berhale-berhale itu” lanjut beliau bercerita.
Terharu mendengar ceritanya. Saya menawarkan untuk saya ajak makan di warung depan masjid, namun beliau menolak. “Sudah mas, tiyang cukup minum air wudhu. Udah lega rasanya. Tidak terasa lapar haus”. Begitu hujan reda, beliau tampak tergesa-gesa. “Saya mau kembali ke stasiun lagi Mas. Mau cari kereta ke  Bandung”.
Saat itu rasanya saya bingung, mau berbuat apa untuk membantu. Sampai beliau akhirnya melangkah keluar masjid, memakai sepatunya. Saya hanya bisa mengucapkan, “Hati-hati ya Pak, semoga selamat sampai tujuan”.

Penguasa adalah Cerminan Rakyatnya?

Ada satu ungkapan yang sering saya dengar. Katanya, penguasa itu adalah cerminan dari rakyatnya. Jika rakyatnya baik-baik dan ganteng seperti saya, maka penguasanya juga baik-baik dan ganteng.

Ada yang percaya dengan ungkapan ini. Ada juga yang tidak. Kenyataannya, ada negeri yang dipimpin penguasa matre, dan rakyatnya pun juga matre. Ada penguasa yang diktator, dan rakyatnya pun juga egois.

Tapi ada negeri yang (konon) rakyatnya suka BBM murah, tapi penguasanya lebih suka menaikkan harga.

Setahu saya, ungkapan “Penguasa adalah Cerminan Rakyatnya” berawal dari sebuah kisah berikut ini.

Alkisah di jaman Imam Hasan Basri. Ketika itu yang berkuasa di Irak adalah gubernur Hajjaj bin Yusuf yang terkenal kejam dan lalim. Suatu ketika Imam Hasan mendengar seseorang berdoa, meminta kepada Tuhan agar Hajjaj bin Yusuf mati atau dipecat dari jabatannya.
Imam Hasan menegur orang tadi. “Mengapa Anda berdoa seperti itu? Tahukah Anda, Tuhan selalu menguasakan penguasa kepada kita sesuai dengan tingkah laku kita? Aku takut jika doa Anda dikabulkan, justru yang datang adalah penguasa yang lebih jahat dan lebih kejam dari Hajjaj”.

Tentu saja, saya tak akan membantah ulama awal sekaliber Imam Hasan Basri. Secara keimanan, ucapan beliau taken for granted buat saya. Tapi mengapa untuk kondisi kenaikan BBM ini, seakan-akan berseberangan dengan ucapan beliau? Apa karena cermin tidak selalu cermin datar? Mungkin cekung atau cembung?

Menurut saya, kita tidak boleh memaknai ucapan beliau secara harfiah, bahwa penguasa sama persis dengan sifat dan keinginan rakyatnya. Poin yang saya tangkap dari ucapan beliau adalah bagaimana cara efektif dalam memulai perbaikan. Dalam ucapan Imam Hasan tadi, perbaikan harus dimulai dari bawah, bukan dari atas.

Ketika kita bisa menjadi pribadi yang jujur. maka akan mudah bagi kita menciptakan keluarga dengan tradisi kejujuran. Begitu juga dengan pribadi yang peduli, akan mudah membentuk keluarga yang peduli.

Jika minimal ada 10 keluarga dengan tradisi jujur dan peduli, maka dengan mudah akan tercipta kampung yang orang-orangya bertradisi jujur dan peduli. Demikian seterusnya sampai level negara.

Artinya meneriakkan revolusi tanpa persiapan generasi pengganti yang lebih baik, sama saja dengan meneriakkan kerusakan. Andai presidennya baik, tapi bawahannya hancur, negeri ini tetap tak akan menjadi baik.

Sekedar turun ke jalan meneriakkan BBM murah tentu bukan solusi jangka panjang. Benar, untuk keadaan sekarang mungkin bisa mengubah kondisi, tapi tidak untuk 5 atau 10 tahun mendatang. Bagi saya, mengkampanyekan pola hidup hijau lebih baik ketimbang membiasakan masyarakat dengan BBM murah. Melepaskan ketergantungan dari BBM, itu kuncinya.

Saya sadar tulisan saya ini gak fokus, tapi benang merahnya adalah: bahwa perubahan itu dimulai dari dirimu. Jangan terlalu mudah menuntut orang lain. Tanggung jawab itu ada pada dirimu.

Belajar dari Sekularisme Amerika

Sebuah perusahaan keamanan di Florida diharuskan membayar ganti rugi US$ 50.000 kepada mantan karyawannya yang sebelumnya dipecat karena mengenakan jilbab.

Seperti dilansir businessmanagementdaily.com, Julie Holloway-Russell, seorang muslimah berjilbab, melamar kerja paruh waktu di Imperial Security. Sewaktu wawancara, Julie mengenakan jilbabnya.

Perusahaan menerima lamaran Julie. Pada hari pertama masuk kerja, Julie diminta melepaskan jilbabnya karena tidak sesuai dengan peraturan seragam kerja. Meski telah menjelaskan bahwa jilbab adalah kewajiban agamanya, Julie akhirnya diberhentikan.

Julie mengajukan ke pengadilan. Pengadilan memutuskan denda kepada Imperial Security sebesar US$ 50.000 (sekitar 400an juta rupiah). Selain itu, Imperial Security diwajibkan mengubah aturan seragamnya agar bisa mengakomodasi karyawannya.

UUD Amerika memang mewajibkan perusahaan untuk mengakomodasi agama/kepercayaan karyawannya sepanjang tidak mengganggu kinerja.

Sekularisme Amerika memang beda dengan yang diterapkan di Perancis atau Turki. Di kedua negara tersebut simbol-simbol agama tidak boleh dikenakan di beberapa tempat resmi kenegaraan.

Dari berita di atas, kita dapat belajar bahwa sekularisme ala Amerika bukanlah musuh
agama. Sekularisme yang diterapkan di Amerika Serikat justru menjamin
kebebasan warganya untuk menjalankan kepercayaannya.

Apa yang diterapkan di Amerika sebenarnya tidak jauh beda dengan di negara kita. Kita sudah punya Pancasila yang mengatasi segala golongan. Tinggal bagaimana kita menerapkannya dalam kehidupan.

Minuman Fermentasi Temulawak Merek SW

Kemarin waktu beli sate kuda di Serut (Segoroyoso, Pleret, Bantul), saya lihat minuman yang cukup langka. Saya perhatikan, minuman ini terbuat dari sari temulawak (Curcuma xanthorriza) yang difermentasi.

Sebenarnya saya cukup penasaran. Minuman ini udah sering saya dengar. Tapi karena kemarin cuma bawa uang pas, saya gak bisa beli itu minuman.

Sampai rumah saya searching2 tentang kehalalannya. Dari salah satu blog saya dapat info, minuman seperti ini kadar alkoholnya tidak sampai 1%, artinya masih batas halal sesuai fatwa MUI.

Terlebih di botolnya juga tidak ada cukai alkohol, jadilah saya semangat untuk mencobanya. Nah, hari ini saya balik lagi ke warung tadi buat membeli itu minuman.

Mereknya SW. Pabriknya di Magelang. Harganya murah, Rp3000 kalau isinya saja. Kalau bawa pulang botolnya Rp4000. Kata ibunya yang jual, kalau balik ke warung itu, botolnya bisa dibawa, nanti ditukar uang Rp 1000.

Kalau dilihat labelnya bagus. Biasanya softdrink murah seperti ini hanya pakai label fotokopian. Isinya 270 ml. Komposisi: air, gula, Curcuma xanthorriza, dan ragi temulawak.

Di label depan tertulis KADAR KARBONASI BERUBAH DAN BERTAMBAH SECARA ALAMI. ENDAPAN DAN GUMPALAN YANG MUNCUL BUKAN TANDA KERUSAKAN. Di tutup botol ada tanggal expirednya.

Label belakang bisa Anda lihat di gambar bawah ini. Yang mearik di baris terakhir tertulis “Miracle of God”.

penampakan label depan

penampakan label belakang

Akhirnya sayapun mencobanya. Rasanya manis, sedikit asam, dan rasa temulawaknya cukup terasa. Sekilas rasanya mirip legen, namun ditambah aroma temulawak. Rasa karbonasinya hampir tidak ada. Memang cocoknya diminum dingin. Tapi karena tidak punya kulkas, jadi saya minum apa adanya.

Kalau dibandingkan softdrink populer, memang agak kurang rasanya. Terutama karen atidak ada rasa sodanya. Cocoknya ini diminum sambil makan makanan yang pedas.

Habis minum tidak pusing, tidak mabok hehe. Jadi aman dikonsumsi. Apalagi bahannya temulawak. Mungkin kalau rajin minum bisa jadi penari balet seperti Sherina Munaf :D.

Desain Cover Buku Sholawat

Temen saya Yudi Al Fakhrizi aka Si Doel punya proyek mengumpulkan teks sholawat yang biasa di lantunkan di majelis kami. Soalnya buku kecil yang biasa dipakai kurang lengkap. Sementara yang buku besar terlalu lengkap sampai susah nyarinya.

Saya kebagian tugas bikin covernya. Gaya cover seperti kitab-kitab kuning. Sebenarnya temen saya minta di covernya diberi gambar jabat tangan. Tapi setelah saya pikir-pikir, gaya seperti ini lebih pas.

Saya kerjakan pake GIMP dan sedikit pakai Inkscape untuk trace kaligrafi bagian atas yang saya comot dari google. Font yang mirip arab itu pakai alhambra, donlot dari sini.

Temen saya gak pengen namanya tercantum di depan. Tapi menurut saya perlu buat menghargai kerja kerasnya. Maka, namanya saya tulis pakai aksara Arab Melayu (Jawi) agar tidak terlalu nampak. Saya pakai converter yang di sini.

Mimpi Saya Gak Orisinil Banget

Barusan tadi tidur. Mimpi seolah-olah bumi hampir kiamat. Pasukan malaikat dikirim buat ngajak manusia pindah dari bumi ke alam mereka. Semacam surga, atau kayangan gitu.
Tapi saya dan sekelompok orang gak mau dipindah. Kami memberontak melawan pasukan malaikat tadi. Awalnya jumlah kami banyak, tapi makin lama makin berkurang karena tertangkap.

Kami lari sembunyi ke mana saja buat menghindari pasukan langit. Sayang sekali, pacar saya ikut tertangkap. Sedih sekali :(.
Suatu ketika, para malaikat menampakkan alam mereka kepada kami. Di sana orang-orang yang kami sayangi terlihat bahagia. Kalau kami menyerah, kami bisa bertemu orang-orang tersayang.
Banyak dari kami menyerah. Saya sendiri bimbang. Tapi akhirnya, saya memilih untuk tetap melawan. Manusia tidak boleh punah, begitu prinsip saya.
Sampai akhirnya, jumlah kami tinggal belasan orang saja. Kami menemukan tempat aman untuk menetap.
Endingnya, pasukan malaikat membiarkan kami tetap di bumi. Menurut mereka, karena jumlah kami sedikit, kami akan punah sendiri. Toh nantinya, kami juga akan mati dan pindah ke alam kayangan.
***TAMAT***

Kalo diperhatikan, ni mimpi sangat gak orisinil banget. Jelas-jelas itu mimpi kena pengaruh serial favorit saya, Supernatural.
Jalan ceritanya juga mirip salah satu film Doraemon, lupa judulnya.

Analisis Ngawur Saya tentang Pornografi

Dua kabar terbaru yang saya baca tentang pornografi. Pertama, Indonesia konon peringkat pertama pengunduh pornografi terbanyak di dunia.
Yang kedua, Menteri Kominfo akan membentuk satgas anti pornografi, karena pornografi dianggap merusak moral anak bangsa(t).

Mumpung masih hangat beritanya, pingin juga saya ikut-ikutan urun rembug.

Pornografi Sebagai Dampak Budaya

Di negara-negara maju, sex bebas dianggap hal wajar. Budaya sex bebas dari luar ini masuk ke Indonesia melalui dunia hiburan, terutama film dan musik.

Pelaku dunia hiburan Indonesia ikut-ikutan berperilaku seperti itu. Mereka ikut menciptakan musik, film, dan tayangan tivi yang -sadar atau tidak- ikut membawa pesan kebebasan sex.

Karena dijejali hiburan semacam itu, orang Indonesia, terutama anak mudanya pun mulai menganggap sex bebas sebagai hal wajar.

Pornografi: Moralitas vs Kebebasan

Karena sex bebas sudah mulai dianggap wajar, menikmati pornografi juga dianggap sebagai hal lumrah. Di Indonesia, sebelum adanya UU Pornografi, hanya moralitas saja yang bisa membentengi seseorang dari mengakses pornografi.

Sayangnya, moralitas ini mulai luntur dikalangan anak mudanya. Ini diperparah dengan tidak adanya aturan yang jelas soal pornografi.

Berbeda dengan di beberapa negara maju, mengakses pornografi dianggap bagian dari kebebasan yang diatur. Ada pornografi legal, ada yang ilegal. Yang legal dibiarkan, yang ilegal akan dipidana.

Pemblokiran Bukan Solusi

Pemblokiran tidak akan efektif karena:
  1. pemblokiran bisa dengan mudah ditembus
  2. situs yang sudah diblokir bisa ganti nama (gerilya)
  3. penyebaran tidak melulu lewat internet
Pemblokiran juga berbahaya bagi kebebasan informasi. Pihak yang memegang kuasa pemblokiran, bisa memblokir apapun.
Solusi Ngawur Saya
Karena pornografi itu adalah akibat, maka cara terbaik mengatasinya adalah dari sumber penyebabnya. Saya menyalahkan televisi sebagai penyebab awal maraknya pornografi.
Saran saya, dari pada hukuman, jauh lebih baik insentif. Pemerintah bisa membantu artis-artis bermoral baik untuk maju berkarya. Menyediakan fasilitas memadai.
Pemerintah perlu mensponsori film-film iptek, kartun moral semacam Upin Ipin, lagu-lagu yang santun, dan tayangan sehat lain agar banyak muncul di tv.

Perlahan, generasi yang sering diasupi tayangan sehat ini akan dengan sendirinya akan meninggalkan pornografi.

Jamu Ganteng Mujarab 2012

Anda merasa kurang ganteng? Susah dapat pasangan? Jangan cemas.. Saya beri jamu mujarab untuk Anda.

jamu ganteng cap kuku bambang
Sebelumnya saya minta maaf sama Pak SBY karena fotonya saya pakai sebagai contoh. Sama sekali saya gak bermaksud menghina. Lha wong Pak SBY saya samakan dengan Bima kok, ksatria Pandawa yang gagah berani.

Kembali pada topik kegantengan. Anda lihat pak SBY. Kalau kita perhatikan, tentu Pak SBY ini tidak seganteng Justin Timberlake, Justin Bieber, maupun Justin yang lain. Tapi… Banyak loh, ibu-ibu yang nge-fans sama beliau.

Nah, setelah saya perhatikan, ada beberapa hal yang membuat beliau terlihat good looking. Hal-hal ini yang bisa kita tiru untuk meningkatkan kegantengan kita.

1. Rambutnya klimis

Coba lihat rambut pak SBY. Selalu klimis dengan belahan pinggirnya. Kalau kita ingin meningkatkan kegantengan, rambut juga harus selalu rapi.

Gak harus ke salon mahal. Cukup ke potong rambut Madura saja dan memakai minyak rambut bila pdiperlukan. Rajin-rajin keramas, apalagi setelah aktifitas di luar ruangan.

2. Bajunya pantas dan rapi

Kalau orang Jawa bilang: “ajining raga gumantung ing busana“. Maksudnya kira-kira, keren atau tidaknya penampilan, tergantung dari pakaian.

Gak harus baju mahal, yang penting rapi. jangan malas nyetrika baju. Kalau gak punya setrika, pinjem sama temen. Kalau terlalu sibuk, bisa setrika ke laundry.

3. Badannya tegap, tidak loyo

Nah kalau yang ini, rahasianya cuma satu: olahraga. Jujur, saya sendiri juga agak malas-malasan. Makanya ingin sekali bisa lari pagi. Minimal seminggu sekali.

Olaraga bikin penampilan lebih fresh. Syukur-syukur fitnes. Kalau gak ya cukup pitnes (ngepit ngenes hehe..) alias bersepeda.

4. Wajah bersih dan segar

Rajin-rajinlah cuci muka. Kalau yang muslim, air wudhu bisa mencerahkan wajah. Di kampus, disekolah, atau kantor, kalau sekiranya wajah agak kusam, pergilah ke kamar mandi. Basuh wajah dengan air segar. Syukur-syukur pakai sabun muka.

5. Jaga image

Yang satu ini, konon Pak SBY jagonya.. hehe.

Bicara yang sopan. Gak harus dibuat-buat. Yang penting menghormati lawan bicara. Kalau orang lain bicara, didengarkan. Apalagi cewek curhat.. hehe.

Pikir baik-baik sebelum mengeluarkan kata. Jangan sampai menyakiti orang lain.

Itu dulu ya jamu mujarab ganteng kita. Kalau diterapkan, saya yakin tingkat kegantengan Anda akan meningkat.

Rilis: Linux Mint 12 edisi LXDE

Distro GNU/Linux yang belakangan makin populer ini, mengeluarkan versi terbarunya. Linux Mint 12 edisi LXDE, menghadirkan kemudahan Linux Mint dengan desktop LXDE yang sangat ringan.

Selain membawa software-software versi terbaru, juga banyak fitur yang ditambahkan di rilis ini.

Seperti yang diumumkan di blog Linux Mint, fitur baru yang dihadirkan adalah:

  1. Desktop sangat ringan LXDE versi 0.5.0.
  2. Hybrid iso instalasi, yang bisa dibakar langsung ke CD/DVD dan flash disk
  3. Mesin pencari bawaan menggunakan DuckDuckGo yang ramah privasi
  4. Kompatibel dengan Ubuntu 11.10


Spesifikasi hardware yang dibutuhkan cukup rendah:

  • Prosesor x86
  • RAM minimal 256 MB
  • Hard disk minimal 5 GB
  • Graphics card minimal resolusi 800×600
  • CD/DVD drive atau USB port

Unduh iso instalasinya di:
– mirror resmi Indonesia: IDRepo
– via torrent : download torrent

Cek keutuhan iso:
Md5 sum: 2b54938b8e2f14a5fbca8abc6da86f6a

Panduan instalasi dan pemakaian: PDF (1MB).

Anda tidak harus menginstal Linux Mint ke hard disk, karena bisa digunakan secara live CD/USB
.

Website resmi: LinuxMint.com