Mumpung masih hangat beritanya, pingin juga saya ikut-ikutan urun rembug.
Di negara-negara maju, sex bebas dianggap hal wajar. Budaya sex bebas dari luar ini masuk ke Indonesia melalui dunia hiburan, terutama film dan musik.
Pelaku dunia hiburan Indonesia ikut-ikutan berperilaku seperti itu. Mereka ikut menciptakan musik, film, dan tayangan tivi yang -sadar atau tidak- ikut membawa pesan kebebasan sex.
Karena dijejali hiburan semacam itu, orang Indonesia, terutama anak mudanya pun mulai menganggap sex bebas sebagai hal wajar.
Pornografi: Moralitas vs Kebebasan
Karena sex bebas sudah mulai dianggap wajar, menikmati pornografi juga dianggap sebagai hal lumrah. Di Indonesia, sebelum adanya UU Pornografi, hanya moralitas saja yang bisa membentengi seseorang dari mengakses pornografi.
Sayangnya, moralitas ini mulai luntur dikalangan anak mudanya. Ini diperparah dengan tidak adanya aturan yang jelas soal pornografi.
Berbeda dengan di beberapa negara maju, mengakses pornografi dianggap bagian dari kebebasan yang diatur. Ada pornografi legal, ada yang ilegal. Yang legal dibiarkan, yang ilegal akan dipidana.
Pemblokiran Bukan Solusi
- pemblokiran bisa dengan mudah ditembus
- situs yang sudah diblokir bisa ganti nama (gerilya)
- penyebaran tidak melulu lewat internet
Perlahan, generasi yang sering diasupi tayangan sehat ini akan dengan sendirinya akan meninggalkan pornografi.
