Instal PC-BSD 9.0, Triple Boot

Akhirnya sukses juga instal PC-BSD 9.0, versi usb-lite, desktopnya pakai LXDE.
Cara instalnya baca saja di buku petunjuknya: di wiki PC-BSD.

Sedikit yang perlu diperhatikan, tadinya repot setting bootloader GRUB2 (tripleboot dg Debian dan Arch). Ikut petunjuk di bukunya tidak berhasil. Akhirnya dapat cara dari googling, ternyata cukup gampang:


Tinggal masukan menuentry di /etc/grub.d/40_custom milik Debian, seperti ini:

Code:
menuentry "PCBSD 9.0" {
set root=(hd0,2)
chainloader +1
}

Sukses login PC-BSD 9.0.

Habis itu setting modem USB GSM (Sierra 305), setingannya nyomot di google lupa dari mana tadi sumbernya. Kalau gak salah aslinya setingan buat huawei, tapi jalan juga saya coba buat sierra. ()

Setingan /etc/ppp/ppp.conf seperti ini (pakai kartu Tri):

Code:
default:
  set log local Phase Chat LCP IPCP CCP tun command
  disable pred1 deflate deflate24 protocomp acfcomp shortseq vj
  deny pred1 deflate deflate24 protocomp acfcomp shortseq vj
  set speed 9600
tri:
  set login
  set device /dev/cuaU0.0
  set phone *99#
  set dial "ABORT BUSY ABORT NO\sCARRIER
  TIMEOUT 5 
  "" ATE1 
  OK-AT-OK ATQ0V1X4 OK 
  AT+CGDCONT=1,\"ip\",\"3data\" 
  OK \dATDT\T 
  TIMEOUT 45 
  CONNECT"
  set authname 3data
  set authkey 3data
  set ifaddr 10.0.0.1/0 10.0.0.2/0 255.255.255.2555 0.0.0.0
  enable dns
  add! default HISADDR
  disable ipv6
  disable lqr

Seting /etc/ppp/ppp.linkup:

Code:
tri:
  shell route delete default
  shell route add default -interface INTERFACE
  delete ALL

Seting /etc/ppp/ppp.linkdown:

Code:
tri:
   shell route delete default

Kalu sudah tinggal ketik peintah:
sudo ppp

muncul tanda >

ketik lagi:
dial tri

Kalau tulisan ppp berubah jadi PPP, berarti udah konek.

Asap Tembakau Menyembuhkan

Sebenarnya ide untuk mengepos cerita ini muncul pada Hari Tanpa Tembakau seminggu silam. Tapi karena saya termasuk yang tidak merayakan -dan tidak mengakui- Hari Anti Tembakau, maka saya gak mau dong ikut-ikutan nulis tentang tembakau pada hari itu…
Ini cerita baik saya bersama tembakau. Lupa kapan tepatnya, yang pasti pada hari itu tembakau yang digembar-gemborkan sebagai racun, ternyata malah menjadi obat bagi saya.
Jadi ceritanya, pada suatu malam, saya menderita sakit perut yang teramat sangat. Dari tanda-tandanya ini bukan sakit lambung yang sering saya derita (maag), karena yang sakit agak di bawah. Kebetulan saat itu saya diare juga entah karena apa sebabnya.

Sepanjang malam itu saya tertidur tapi sama sekali tidak nyenyak. Perut teramat sangat sakitnya, sampai pada jam 3 saya benar-benar terbangun dengan keringat membasahi tubuh. Begitu terbangun, langsung saya lari ke WC. Karena dugaan saya ini karena diarenya.
Namun sayang sekali, di WC nongkrong lama, tidak juga keluar apa-apa dari saluran pembuangan di bawah sana. Perut masih sangat sakit. Masuk lagi saya ke kamar. Cari minyak kapak. Dioleskan ke perut. Sakitnya bukannya berkurang malah semakin menjadi-jadi.
Karena saking bingungnya, akhirnya saya berinisiatif membuat kopi. Menurut pengalaman saya, kalau minum kopi akan langsung kebelet boker.
Biar lebih nyaman kopinya saya bawa ke WC bersama sebungkus Djarum 76. Nongkrong 5 menitan. Ga ada efek apa-apa. Bingung dan masih tetap sakit. Sampai akhirnya saya nyalakan rokok Djarum 76 untuk merilekskan diri saya.
Dan saudara-saudari… Ajaib, hisapan pertama Djarum 76 masuk ke paru-paru saya, SAKITNYA LANGSUNG BERKURANG! Sumpah, Demi Allah! Memang tidak benar-benar hilang, tapi sangat berkurang. Keringat juga berhenti. Dan saya bisa berdiri tegak lagi. (Tadinya membungkuk menahan sakit perut).
Saya keluar dari WC, dan berterimakasih pada Tuhan..