Tadi pagi juga saya ketiduran. Padahal matahari dah meninggi, eh saya malah mimpi aneh, random banget tapi juga sungguh seram….
Ceritanya di mimpi tadi, saya dan dua teman baru pulang dari makam. Kalau gak salah buat bebesik (bersih-bersih makam). Gak jelas juga siapa teman saya. Kami bertiga pulang jam magrib. Dan dua kawan saya tadi mau menginap di rumah saya.
Di jalan pulang, rasanya sepi banget. Gak ada siapa-siapa. Kemudian saya lihat asap di deket rumah tetangga saya. Saya cuma mikir, mungkin habis bakar sampah.
Sampai di rumah, saya mau buka kunci. Tapi temen saya yang satu gak sabar. Dia manjat rumah sampai ke atap (gak jelas banget ni mimpi). Ternyata dia jago manjat seperti ninja. Dia mau masuk rumah dengan cara buka genteng.
Awalnya saya kagum sama kemampuan temen saya. Tapi kemudian gak jadi kagum karena gentengnya malah pada melorot. Jadilah temen saya dengan kemampuan ninjanya, mengejar-ngejar genteng agar gak jatuh ke tanah.
Saat temen saya lagi sibuk benerin genteng, tiba-tiba ada suara seperti paduan suara. Nah nada-nadanya mirip intro lagu “Lasykar Pelayan Kegelapan” punya-nya Siksakubur. Tengok kanan kiri gak ada apa-apa. Mulailah saya dan teman-teman saya merinding.
Tiba-tiba dari arah timur, terlihat serombongan orang-orang. Penampilannya seperti rombongan SPG mau bagi-bagi selebaran (sumpah emang gak jelas mimpinya). Mereka pakai kaos warna biru.
Penampilan sih gak ada masalah, tapi begitu lihat mukanya… Pucat pasi, persis seperti film-film kuntilanak. Ya Tuhan, kami bertiga gak cuma merinding tapi sudah menggigil ketakutan. Mulailah bibir saya komat-kamit baca doa dan ayat-ayat suci.
Tapi sepertinya para makhluk lelembut itu tidak takut dan malah ada yang menertawai saya. Sepertinya di mimpi itu saya terlalu kotor banyak dosa (sama seperti di kehidupan nyata) sehingga doa-doanya tidak mempan.
Saya terus menerus baca ayat suci, sampai akhirnya gambar makhluk gaib dan suasana mimpi itu menghilang. Pelan-pelan kesadaran saya kembali. dan saya pun terbangun.
Begitu terbangun saya berterimakasih pada Tuhan. AlhamduliLlah, cuma mimpi…